Kamis, 22 Januari 2009

SADARI DENGAN PENDIDIKAN POLITK

CALEG BICARA
LENA MARYANA MUKTI

Warta kota, 13 Januari 2009

Berbekal pengetahuan dan ilmu dari dalam maupun dari luar negeri, belum membuat Lena Maryana Mukti yakin bakal mendapat suara terbanyak dari masyarakat Jakarta. Hal itu kata dia karena masih sedikitnya masyarakat yang tahu tentang politik.
Untuk itu, setiap berkampanye, Lena mengaku tak cuma menyampaikan visi dan misinya sebagai caleg DPR nomor urut 2 Dapil Jakarta II (Jakart Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri)dari Partai Persatuan Pembangunan. Dia juga memberikan pendidikan politik kepada konstituen dan masyarakat yang ditemuinya.
"Untuk memilih mereka(pemilih) harus tahu siapa orang yang kompeten. Jangan hanya disodori sembako dan uang, baru mau memilih parpol atau caleg tertentu. Saya sarankan dalam memilih jangan hanya melihat pertimbangan personal saja tapi harus melihat kompetensi dan dedikasi caleg tersebut," ujar Lena saat dihibungi Warta Kota, Senin(12/1).
Menurut Lena, pendidikan politik itu akan membuka pikiran masyarakat mengenai situasi dan kondisi parlemen dan bangsa. "Saya peduli kepada rakyat yang cerdas melakukan pilihan. Soal nanti saya terpilih atau tidak, itu bukan sesuatu yang utama. Rakyat harusnya juga mencari tahu track record kandidat yang bersangkutan," ujar ibu tiga anak ini.
Untuk mendekatkan diri kepada konstituennya, Lena juga membentuk komunitas dan bersilaturahmi dengan kelompok-kelompok masyarakat. "Saya lahir dan besar di Tanah Abang, maka saya dengan mudah menjangkau mereka. Paling tidak mereka sudah tahu sepak terjang saya selama ini,"ungkap anggota Komisi II DPR ini. Meski sebagai caleg perempuan, Lena mengaku tidak sulit masuk ke dalam komunitas yang heterogen.
Dia sangat menyayangkan sikap Menteri Negara Pemberdayaan perempuan, Mutia Hatta yang belum maksimal mendorong kaum perempuan untuk menjadi caleg agar keterwakilan kaum Hawa di DPR mencapai 30 persen. Misalnya kata Lena, sosialisasi tentang kampanye yang benar dan efisien dalam mengelola dana kampanye." Untuk mencari affirmative action 30 persen, jangan hanya melakukan terobosan hukum. Karena yang paling efektif adalah dengan membantu caleg perempuan berpotensi," ujarnya.

1 komentar:

  1. Ibu Lena, sebagai politisi dari partai Islam,anda tidak sedikitpun menyinggung tentang perjuangan 'izzulislam walmuslimin pada visi anda. jangan gitu donk. masalah ummat islam di negara ini dan secara internasional kan tidak sedikit dan tidak sepele. Ahmadiyah, aliran2 sesat, pelarangan jilbab, perlawanan thd uu pornografi, penangkapan ulama, pelanggaran ham oleh densus 88,dan lain-lain.siapa lagi yang akan membela kehormatan islam muslimin di parlemen kalau bukan para anggota dpr dari partai islam.INGAT, PPP adalah partai yg mempunyai tradisi kuat untuk memperjuangkan tegaknya syariat dan tolong agar hal itu tidak luntur.Karena anda alumni HMI, saya percaya anda belum kehilangan ghiroh thd agama anda. Terus terang saya pendukung anda bukan pendukung kader "karbitan"/lompat pagar.Dan saya ingin sekali orang yang saya amanatkan kepemimpinan pada pemilu nanti adalah orang yang GEMETAR KARENA GERAM ketika mendengar atau melihat agamanya dihinakan...dan bangkit laksana singa yang menggentarkan orang2 yang membenci agama yang mulia ini. (Abu Aliyah)

    BalasHapus